Search

Jokowi: Pejabat Bandel dan Lelet Saya Copot Detik Itu Juga

Jokowi: Pejabat Bandel dan Lelet Saya Copot Detik Itu Juga

Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo kembali terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya lewat pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Pada periode keduanya ini, presiden ke-7 RI itu didampingi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan, dirinya akan fokus mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, membuka investasi seluas-luasnya, serta penggunaan APBN yang fokus dan terukur.

Dalam pengembangan SDM, pria kelahiran Surakarta 58 tahun lalu itu menyebut bakal memperhatikan kesehatan anak-anak saat masih di dalam kandungan. Ia ingin gizi dan nutrisi terpenuhi sejak dini, sehingga ketika lahir mereka menjadi bayi yang super sehat.

Jokowi mengaku juga akan mengawal langsung reformasi birokrasi, terutama yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat dan perizinan. Bahkan, mantan gubernur DKI Jakarta itu tak segan mencopot pejabat yang masih bandel dan lelet dalam memberikan pelayanan.

"Akan saya ikuti, dan saya pastikan akan saya potong (birokrasi yang berbelit). Kalau pejabatnya masih bandel, masih lelet dalam memberikan pelayanan perizinan, betul-betul akan saya copot detik itu juga," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan CNNIndonesia TV, di Istana Merdeka, Kamis (15/8).

Meskipun demikian, Jokowi mengatakan beban dirinya memimpin RI pada periode kedua semakin berat. Kondisi global, seperti geopolitik dan geoekonomi, adalah beberapa faktor yang ia anggap menjadi tekanan ketika ingin mengambil kebijakan.

Di sisi lain, Jokowi juga tak ingin bangsa Indonesia terpengaruh ideologi dari luar yang bertentangan denga Pancasila. Menurutnya, tak ada tempat bagi ideologi yang mengandung radikalisme dan intelorensi untuk berkembang di Bumi Pertiwi. Berikut tanya jawab Jokowi dengan CNNIndonesia TV, dua hari menjelang Hari Kemerdekaan RI:

Pada periode kedua ini, Anda lebih rileks, lebih tanpa beban atau justru bebannya menjadi dua kali lipat lebih besar?

Yang jelas beban akan semakin berat karena memang situasi ekonomi global sedang tidak pasti, sedang tidak menentu. sehingga betul-betul ini apa mematangkan, mendetailkan program ke depan itu harus betul-betul selalu terus disesuaikan. Karena perubahan zaman, perubahan geopolitik, geoekonomi yang sering kita tidak duga, sering banyak negara itu terkejut-kejut.


Apakah ada kejutan atau yang istimewa dalam kabinet Anda di periode ke dua dengan kondisi tantangan global seperti ini?

Ya, kita harus merespons, kita harus respons era disrupsi seperti ini harus direspons. Artinya apa? Yang ada di kabinet nanti harus betul-betul mengerti bahwa ini era disrupsi, semuanya harus direspons dengan cepat, regulasi dikejar dengan cepat, kemudian kebijakan-kebijakan diputuskan dengan cepat, karena memang perubahan ini terus-menerus dan akan terus terjadi. Karena tadi sekali lagi perubahan geopolitik, perubahan geoekonomi yang satu negara bisa mempengaruhi negara yang lain


Untuk merespons perubahan yang cepat itu, apakah nanti ada sosok anak muda di kabinet Anda? Benar sampai ada yang 25 tahun?

Bisa, bisa nanti dilihat saja. Tapi sekali lagi, muda bukan mudanya saja, memiliki kemampuan, ada track record, rekam jejak yang jelas, memiliki kemampuan manajerial yang kuat, mampu mengeksekusi program dan mampu mengeksekusi apabila ada masalah-masalah bangsa yang harus segera diselesaikan.

Inspirasi Anda mengangkat menteri muda dari mana?

Ya sekali lagi, apa ini era yang dinamis seperti ini yang bisa merespons dengan cepat ya memang kita harus akui anak-anak muda. Sekarang kan banyak juga perdana menteri yang muda-muda misalnya di New Zaeland, Kanada, Perancis mulai umur 34,35,36 (tahun). Dan itu di kelas (tingkat) perdana menteri, presiden. Di menteri pun kenapa tidak di umur 25,30,35 (tahun).

[Gambas:Video CNN]

Apakah menteri muda itu dari partai atau nonpartai?

Kalau dari yang muda-muda itu kebanyakan dari nonpartai. Tetapi dari partai muda pun kan juga banyak.

Kabinet periode kedua ini kapan diumumkannya? Setelah pelantikan Anda atau justru sebelumya?

Ya nanti dilihat lah, kalau kebutuhannya memang harus cepat, ya kita putusin cepat, Kalau memang belum ya kenapa tidak di Oktober, ini masih. Yang jelas kita sudah siap.

Saat pidato Visi Indonesia di Sentul, bapak menyampaikan akan memimpin langsung reformasi birokrasi, investasi dan yang mau menghalang-halangi kita lawan. Mengapa pesan itu yang ditekankan untuk periode kedua?

Ya (saya) ingin memberikan pesan bahwa kita akan serius sekali, meskipun kemarin serius. Tetapi ini akan serius sekali dalam mereformasi birokrasi. Karena ini kenapa? Kita butuh kecepatan membuka investasi agar lapangan pekerjaan (terbuka) seluas-luasnya, kita bisa berikan pada masyarakat. Tapi kalau izinnya masih ruwet iya kan, perizinan masih lama, ya enggak mungkin lah, mimpi itu. Sehingga penegasan itu ingin saya sampaikan, agar semuanya tahu, bahwa kita akan sangat-sangat serius melaksanakan itu.

Jokowi saat memberikan pidatonya. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Lalu apa yang akan Anda lakukan dalam waktu dekat ini?

Ya karena memang kita serius, kita akan menyiapkan sebuah sistem, kemudian akan masuk ke lapangan apakah sistem itu diikuti atau tidak diikuti, apakah birokrasi ini sudah ideal atau perlu dipangkas. apakah perizinan itu cepat atau masih lambat. Lambatnya di mana? Akan saya ikuti, dan saya pastikan akan saya potong. Kalau pejabatnya masih bandel, masih lelet dalam memberikan pelayanan perizinan, betul, betul akan saya copot detik itu juga.

Anda juga menyampaikan, 'tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila'. Apakah memang ada problem ideologi yang serius ke depan?

Ya kita kalau bicara Pancasila itu sudah final, jangan ada yang membicarakan lagi. Itu sudah final, itu sudah kesepakatan para pemimpin-pemimpin terdahulu, para pejuang, founding fathers kita, para tokoh agama, tokoh-tokoh pada saat itu sudah sepakat, sudah.

Ada problem serius?

Ya saya kira masyarakat kan tahu, saya kira saya sudah jelaskan bahwa ada upaya-upaya untuk memasukkan ideologi lain, ideologi dari luar untuk masuk ke negara kita. Arahnya ke sana, jadi radikalisme, intoleransi, saya kira tidak kita beri toleransi lagi.

Apakah ada pesan untuk membuat situasi politik ini stabil dan membuat demokrasi yang lebih baik?

Jadi yang paling penting adalah kita berbicara ke depan bahwa dalam lima tahun ke depan kita akan fokus dan konsentrasi di pengembangan ke sumber daya manusia, setelah lima tahun kita fokus ke infrastruktur. Tetapi yang kedua tetap kita lanjutkan yang namanya infrastruktur. Yang ketiga reformasi birokrasi yang akan kita kerjakan secara serius menyiapkan sistem sehingga kecepatan itu akan hadir melayani rakyat, Yang keempat membuka investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya. Yang kelima penggunaan APBN yang fokus dan belanja akan lebih baik, lebih tepat, ini yang juga penting.

Saya sedikit menyinggung mengenai sumber daya manusia yang nantinya ini akan dimulai dari urusan kesehatan. Sehingga mulai dari kandungan, bayi itu sudah harus diurus, gizi, nutrisi, sehingga nantinya waktu lahir itu menjadi sebuah anak yang sehat, yang super sehat dan di situlah mulai dididik, entah di TK, di SD, ini pendidikan dasar, di situ harus mulai dikenalkan yang namanya karakter budi pekerti.


Penting sekali budi pekerti. Jangan langsung ke matematika, jangan langsung ke urusan yang berkaitan dengan urusan yang lainnya, tapi budi pekerti dahulu. Ini menyangkut apa sih? Di situ menyangkut etika, toleransi, menghargai, menghormati yang senior, ke orang tua masalah kegotongroyongan dikenalkan, sehingga anak-anak kita memiliki sebuah mengenai budaya kerja keras ini dimulai dari anak-anak sejak dini. (asa)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi: Pejabat Bandel dan Lelet Saya Copot Detik Itu Juga"

Post a Comment

Powered by Blogger.