Tidur Terpisah dengan Pasangan Buat Hubungan Kian Harmonis

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar pasangan suami istri akan memilih untuk tidur bersama dalam satu ranjang. Tapi, tidak dengan pasangan Lucy dan Ricky Ricardo-bukan nama sebenarnya. Mereka memilih tidur dalam ranjang yang terpisah.

Tak ada yang salah dengan sepasang suami istri yang tidur terpisah. Konsep tidur seperti ini konon dapat membuat hubungan rumah tangga berjalan langgeng. Sementara tidur dalam satu ranjang disebut-sebut bakal rentan menimbulkan masalah.

Mengutip The Independent, sebuah studi pada 2016 dari Paracelcus Medical University, Jerman, menunjukkan masalah dalam tidur bisa berdampak pada hubungan.

Hal itu juga dibuktikan dalam studi sebelumnya pada tahun 2013. Studi yang dilakukan oleh University of California, Amerika Serikat ini menemukan, sepasang suami istri harus terjebak dalam masalah saat keduanya memilih tidur dalam satu ranjang. Konflik umumnya muncul akibat masalah atau gangguan tidur yang dialami pasangan.

Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep and Biological Rhythms menemukan bahwa wanita juga cenderung merasa terganggu dengan kehadiran pria di atas ranjang.

Tengok saja Jill Goebel yang memutuskan tidur di ranjang yang berbeda dengan sang suami. Kebiasaan mendengkur yang dimiliki suami membuatnya sulit tidur.

Padahal, tidur yang berkualitas berdampak pada kesehatan emosional seseorang. "Kesehatan emosional itu secara tidak langsung dapat mencegah rasa benci pada pasangan," ujar penulis buku Sleeping Apart Not Falling Apart, Jennifer Adams.

Artinya, tidur di atas ranjang terpisah tak melulu berarti hubungan yang tak berjalan harmonis. Hal ini justru membuat pasangan menjadi lebih dekat.

Psikolog Paulette Sherman mengatakan, pasangan yang tidur secara terpisah akan mereka kehilangan satu sama lain. "Ini akan menimbulkan rasa rindu di antara keduanya yang secara tidak langsung membuat hubungan kian harmonis," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(asr)